Saat memutuskan untuk mulai terjun ke
dunia bisnis, perasaan yang dirasakan para entrepreneur pemula tentunya
berbeda-beda. Ada sebagian yang merasa gugup dan diliputi banyak
ketakutan akan terjadi hal yang di luar rencana, namun sebagian lagi
mungkin justru merasa sangat bersemangat untuk segera mulai dan
menjalankan bisnisnya dari bawah.
Hal tersebut tentu sangat wajar karena
pada dasarnya setiap manusia mempunyai karakter dan cara pandang yang
berbeda dalam menghadapi sesuatu, demikian juga dalam memulai bisnis.
Namun yang harus difahami dalam hal ini adalah, nyatanya tidak semua
orang bisa berhasil dalam usaha pertamanya membangun bisnis. Dan tak
jarang pula ada orang gagal bahkan sebelum sempat menjalankan secara
nyata angan-angan bisnis yang sudah disusun.
Pentingnya Memahami Karakter Diri Dalam Memulai Sebuah Usaha
Apa masalahnya? Apa karena ia tidak
mempunyai bakat bisnis? Atau mungkin ada kesalahan dalam memilih usaha?
Jawabannya, bisa jadi. Bisa jadi masalah-masalah itu benar-benar ada.
Namun sebenarnya yang jarang sekali diketahui dan difahami oleh mereka
yang memulai sebuah bisnis adalah mereka tidak bertanya pada diri
sendiri, bagaimanakah karakter yang ia miliki.
Padahal dengan mengenal karakter diri,
kita bisa menggali lebih dalam dan menemukan usaha seperti apa atau cara
seperti apakah yang harus dilakukan ketika awal membangun usaha. Kita
bisa mempertimbangkannya, agar proses awal membangun usaha bisa berjalan
dengan baik dan kesuksesanpun bisa di raih.
Dan di bawah ini merupakan informasi
mengenai 3 karakter umum seseorang ketika dalam tahap awal membangun
usaha. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan pertimbangan mengambil
keputusan.
1. Karakter Konvensional
Tipe karakter yang pertama adalah tipe
konvensional. Seperti disebutkan di awal tadi, tipe ini adalah tipe yang
paling banyak dimiliki para pengusaha pemula. Tipe konvensional
ditandai dengan karakter yang lebih banyak merasa takut ketika awal
membangun usaha. Ketakutan itu bisa terkait risiko, kesulitan hingga
hasil yang tidak sesuai dengan ekpektasi.
Oleh karena itu, tipe usaha yang cocok
untuk karakter ini tentu yang juga bisa dijalankan dengan risiko yang
minim. Sebagai contoh adalah seperti usaha waralaba dengan prosedur yang
mudah. Jenis usaha seperti ini bisa dijalankan dengan instan serta
relative lebih aman, meski risiko itu tetap selalu ada. Sedangkan bagi
yang ingin menjalankan #investasi,
bentuk deposito atau obligasi adalah alternatif paling tepat karena
menawarkan kemudahan dan keamanan yang sangat cocok dengan karakter para
konvensional.
2. Karakter Moderat
Ditilik dari arti katanya, moderat bisa
diartikan berada di tengah-tengah atau tidak terlalu condong pada satu
sisi. Hal itu jugalah yang menjadi ciri dari karakter kedua seseorang
dalam awal membangun usaha. Orang yang mempunyai karakter ini cenderung
lebih toleran terhadap adanya resiko yang mungkin terjadi, namun di sisi
lain juga tetap mempertimbangkan jalur usaha yang aman untuk
dijalankan.
Karakter seperti akan mudah ditemui pada
para karyawan yang akan membangun bisnis secara mandiri. Pada dasarnya
mereka sudah mempunyai pegangan penghasilan yakni dari karir
karyawannnya, namun di sisi lain mereka tertantang untuk mulai lepas
dari zona aman mengembangkan bisnis.
Ketika berada di posisi seperti ini,
usaha yang sebaiknya diambil adalah yang lebih fleksible. Untuk
pilihannya bisa usaha apa saja, kuliner, fashion, kerajinan atau jenis
usaha yang lain. Karena pada dasarnya mereka sudah siap dengan resiko
yang ada.
3. Karakter Agresif
Dan karakter seseorang dalam memulai
sebuah usaha yang terakhir adalah karakter agresif. Menjadi kebalikan
dari karakter konvensional, para pemilik jiwa agresif cenderung tidak
takut dengan adanya risiko. Ia faham betul bahwa tiap apapun yang
manusia kerjakan pastikan ada risikonya, dan mereka yakin bahwa dalam
dunia bisnis hanya yang berani ambil risiko yang akan menikmati
kesuksesan besar nantinya.
Ciri lain yang nampak dari tipe yang
ketiga ini adalah kebiasaan untuk segera take action. Pertimbangan
memang mereka lakukan sebelum memulai bisnis, namun keberanian dan
semangat untuk segera memulai jauh lebih besar. Biasanya kita menemui
karakter seperti ini pada mereka yang sebelumnya sudah pernah berbisnis,
meski mungkin dalam bidang yang lain.
Untuk jenis bisnis yang bisa diambil,
nampaknya tidak ada batasan. Yang perlu diperhatikan pengusaha bertipe
agresif justru menemukan sesuatu atau seseorang yang bisa menjadi
penyeimbang atau “rem” agar tidak melakukan tindakan atau keputusan di
luar kemampuan.
Dari ketiga karakter di atas, tentu
salah satunya bisa merepresentasikan diri kita. Dan yang perlu kita
yakini adalah setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam dunia
bisnis, namun caranya saja yang terkadang berbeda untuk meraih
kesuksesan usaha. Semangat berbisnis!
Sumber:https://www.maxmanroe.com/mengenal-3-karakter-seseorang-ketika-memulai-sebuah-usaha.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar